Konversi di Kalangan Orang Percaya: Analisis Biblika Kata “Murtad” Menurut Ibrani 3:12

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Paulus Kunto Baskoro

Abstract

ABSTRAK
Keputusan untuk mengikut Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat seharusnya sudah final bagi setiap orang percaya. Tentunya ada banyak tantangan dalam kehidupan seseorang dalam mengikut Yesus dan ini yang disebut sebagai proses kehidupan. Proses kehidupan bisa terjadi dalam keluarga, pekerjaan, jodoh, masa depan, studi, lingkungan, dll. Setiap orang percaya diharapkan menang menghadapi segala tantangan dan tetap setia dalam mengikut Yesus. Namun dalam kenyataannya, banyak di antara umat Kristen yang katanya sudah mengaku menerima Yesus, setia dalam ibadah, bahkan terlibat aktif dalam pelayanan di gereja lokal, tiba-tiba menyatakan diri menyangkal Yesus Kristus, serta tidak lagi menjadi bagian orang Kristen, dan akhirnya berpindah kepada keyakinan lain. Kemurtadan terjadi karena beberapa aspek yang sebetulnya tidak fundamental dalam kehidupan. Hal ini kiranya menjadi perhatian khusus, supaya setiap orang percaya dapat teguh dalam imannya kepada Yesus Kristus. Artikel ini menggunakan metode deskritif kualitatif berdasarkan kajian pustaka, dengan studi biblika atas Ibrani 3:12. Tujuan penulisan antara lain: Pertama, setiap orang percaya mengerti betul serta memahami bahwa mengikuti Yesus harus setia sampai akhir hidup. Kedua, mengerti secara jelas apa makna dari murtad dan tidak melakukannya. Ketiga, gereja-gereja dapat secara serius mengajarkan tentang kesungguhan dalam mengikut Yesus, sehingga murtad tidak banyak terjadi di antara orang Kristen. Temuan yang dikaji adalah sebuah pemahaman tentang kata konversi (“murtad”), dan ditutup dengan pesan agar kita senantiasa menjaga iman yang teguh dalam Yesus Kristus.


ABSTRACT
The decision to follow Jesus Christ as The Lord and The Savior should be final for every believer. There can be many challenges in the life of Jesus’s followers and this is called the process of life. The process of life can occur in family, work, mate, future, study and environment. Every believer is expected to overcome in the face of all challenges and always follow Jesus. But in reality, many Christians who claim to have accepted Jesus and be faithful in worship, and are even involved in various ministry, suddenly decide to deny Jesus Christ and become apostates and are no longer part of Christians, and eventually convert to other beliefs. Apostasy occurs because of some aspects that are not fundamental in life. This is a special concern, so that every believer can keep a firm faith in his/her accompaniment to Jesus Christ. This writing uses a descriptive method research based on relevant literature, and supported by biblical studies of Letters to Hebrew 3:12. The goal here is that trough this article: First, every believer fully understands that following Jesus must be faithful to the end of life. Second, he/she clearly understands what apostasy means and not do it. Third, the church can teach about why one shall be serious in following Jesus, so that apostasies do not occur much among Christian believers. The findings here include understanding the meaning of conversion word (“apostate”), and a few messages for believers on how to maintain a strong life in Jesus Christ.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

References

  1. Arifianto, Yonatan Alex. “Kajian Biblikal Tentang Manusia Rohani Dan Manusia Duniawi.” Jurnal Teruna Bhakti 3, no. 1 (2020): 12–24.
  2. Arifianto, Yonathan Alex, and Dicky Dominggus. “Deskripsi Teologi Paulus Tentang Misi Dalam Roma 1: 16-17.” ILLUMINATE: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani 3, no. 2 (2020): 70–83.
  3. Baskoro, Paulus Kunto. “Pemuridan Dalam Konsep Teologi Pantekosta Bagi Pertumbuhan Gereja.” RITORNERA; Jurnal Teologi Pantekosta Indonesia 1 No 1 (2021): 10–20.
  4. ———. “Pentingnya Komunitas Sel Dalam Pertumbuhan Gereja: Sebuah Permodelan Dalam Kisah Para Rasul.” MAGNUM OPUS: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen 2, no. 2 (2021).
  5. ———. “Teologi Kitab Kisah Para Rasul Dan Sumbangannya Dalam Pemahaman Sejarah Keselamatan.” Jurnal Teologi (JUTEOLOG) 1, no. 1 (2020): 15–35.
  6. Budiono. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Karya Agung, 2005.
  7. Goa, Loren. “Pelayanan Pastoral Bagi Sesama Yang Membutuhkan.” SAPA - Jurnal Kateketik dan Pastoral 3, no. 1 (2018): 107–125.
  8. Hananto, Tri, and Erni M.C. Efruan. “Model Kemartiran Dalam Penginjilan Rasul Paulus Berdasarkan Kisah Para Rasul Terhadap Kelompok Kabar Baik Di Malang.” Missio Ecclesiae 10, no. 1 (2021): 1–18.
  9. Liu, Yohanes. “Karunia-Karunia Roh Kudus Sebagai Faktor Pendorong (Promoting Factor) Pertumbuhan Gereja.” Jurnal Antusias 1, no. 1 (2011): 1–16. http://sttintheos.ac.id/e-journal/index.php/antusias/article/view/78/77.
  10. Manafe, Yanjumseby Yeverson. “Makna Unkapan ‘Jangan Hidup Lagi Sama Seperti Orang-Orang Yang Tdak Mengenal Allah Dengan Pikirannya Yang Sia-Sia’ Menurut Efesus 4: 17.” SCRIPTA: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kontekstual 2, no. 2 (2016): 21–36.
  11. Marbun, Tolop. “Kajian Biblika Tentang Keselamatan Berdasarkan Kitab Filipi 2:12.” BONAFIDE: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 1, no. 1 (2020): 84–103.
  12. Mawikere, Marde Christian Stenly. “Konsep Hidup Kekal Menurut Pandangan Dunia Etnis Baliem, Papua Sebagai Potensi Dan Krisis Bagi Kontekstualisasi Injil.” Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat 5, no. 1 (2021): 51.
  13. NAINUPU, MARTHEN. “Pemuridan Melalui Pendekatan Konseling Pastoral.” SOLA GRATIA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika 5, no. 1 (2020).
  14. Randa, Federans. “Karya Keselamatan Allah Dalam Yesus Kristus Sebagai Jaminan Manusia Bebas Dari Hukuman Kekal Allah.” LOGON ZOES: Jurnal Teologi, Sosial dan Budaya 3, no. 1 (2020): 35–62. https://e-journal.stteriksontritt.ac.id/index.php/logon/article/view/17.
  15. Sahari, Gunar. “Tinjauan Teologis Tentang Gereja Dan Pertumbuhannya Berdasarkan Kitab Kisah Para Rasul.” Jurnal Luxnos 4, no. 1 (2021): 19–52.
  16. Setiawan, Iwan. “Penderitaan Menurut Roma 8:18-25 Dan Implikasinya Bagi Gereja Tuhan Masa Kini.” Missio Ecclesiae 6, no. 2 (2017): 139–166.
  17. Simorangkir, Sri Lina Betty Lamsihar, and Yonatan Alex Arifianto. “Makna Hidup Dalam Kristus Menurut Filipi 1:21 Dan Implikasinya Bagi Orang Percaya.” CARAKA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika 1, no. 2 (2020): 228–242.
  18. Spiros Zondhiates. The Complete Word Study Dictionary New Testement. Michigan: Grand Rapids, 1980.
  19. Sunarto. “Kehidupan Keluarga Kristen Dan Tantangannya Pada Masa Kini.” TE DEUM (Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan) 8, no. 1 (2021): 103–123.
  20. Supriyadi, Agustinus. “MENDIDIK MURID MENJADI PENDIDIK IMAN.” JPAK: Jurnal Pendidikan Agama Katolik (2019).
  21. Suwantie, Sri. “Pendosa Terbesar Yang Menerima Keselamatan (Lukas 19:1-10).” Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi, dan Pendidikan 4, no. 1 (2020): 89–100.
  22. Taher, Alamsyah, and Riris Sijabat. “Pernikahan Antar Agama (Studi Fenomenologi Pada Konversi Agama Karena Menikah Di Kecamatan Sidakalang, Sumatera Utara).” Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsiyah 3, no. 1 (2010): 776–789.
  23. Widjaja, Irwan, Fredik Melkias Boiliu, Didimus SB Prasetya, Haposan Simanjuntak, and Vicky BGD Paat. “Menuju Evolusi Ibadah Kristen Di Masa Pandemi Covid-19.” Jurnal Teologi Berita Hidup 3, no. 2 (2021): 150–159.
  24. Zaluchu, Sonny Eli. “Strategi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif Di Dalam Penelitian Agama.” Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat 4, no. 1 (2020): 28–38.
  25. Kamus Oxford Advanced Learners Dictionary. Michigan: Grand Rapids, 1999.