Virtualisasi : Lonceng Reformasi Gereja Masa Kini

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Carolina Etnasari Anjaya

Abstract

Abstrak


Virtualisasi membuka banyak fakta tentang kondisi gereja saat ini yang telah berubah sifat dan fungsinya. Tujuan penelitian hendak menggugah gereja atas kondisi tersebut di atas. Masa ini dapat mengarahkan kepada dua situasi yang berbeda bagi gereja yaitu untuk tetap berada pada kesalahan jalur mengikuti sistem dunia atau kepada pemenuhan sifat dan fungsi sesuai yang dikehendaki Tuhan. Metode penelitian kualitatif deskriptif dengan studi pustaka dan dilengkapi dengan wawancara serta observasi langsung di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa virtualisasi yang terjadi sebagai  momen penting bagi gereja untuk menyadari kesalahan arah dan melakukan reformasi fundamental terkait eksistensinya di dunia ini.


 


Abstract


Virtualization opens up many facts about the current state of the church which has changed its nature and function. The purpose of this research is to inspire the church to the conditions mentioned above. This period can lead to two different situations for the church, namely to remain on the wrong track to follow the world system or to fulfill the nature and function according to God's will. Descriptive qualitative research method with literature study and equipped with interviews and direct observation in the field. The results show that virtualization is an important moment for the church to realize the wrong direction and carry out fundamental reforms related to its existence in this world.


 


 

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

References

  1. Berutu, Irwanto, and Harls Evan R Siahaan. “Menerapkan Kelompok Sel Virtual Di Masa Pandemi Covid-19.” SOTIRIA (Jurnal Theologia dan Pendidikan Agama Kristen) 3, no. 1 (2020): 53–65.
  2. Budiman, Sabda, Yelicia Yelicia, and Krido Siswanto. “Model Kepemimpinan Yesus Dalam Injil Yohanes Sebagai Teladan Bagi Kepemimpinan Kristen Di Gereja Lokal.” KINAA: Jurnal Kepemimpinan Kristen dan Pemberdayaan Jemaat 2, no. 1 (2021).
  3. Carolina. Catatan Kecil Hasil Wawancara Dan Observasi Pada Jemaat Perkotaan Tentang Gereja Virtual. Jakarta, 2021.
  4. Dawan, Anil. “Memahami Spiritualitas Generasi Milenial Di ‘Church Leader Gathering.’” Wahana Visi.
  5. Haryono, Timotius, and Daniel Fajar Panuntun. “Model Gaya Hidup Nazir Sebagai Refleksi Gaya Hidup Hedon Pengkotbah Pada Zaman Milenial.” Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat 3, no. 2 (2019): 175.
  6. Hutagalung, Stimson. “Tugas Panggilan Gereja Koinonia: Kepedulian Allah Dan Tanggung Jawab Gereja Terhadap Kemiskinan.” Jurnal Koinonia 8, no. 2 (2016): 93–102.
  7. Irawan, Handi. “Gereja Sudah Tidak Menarik Bagi Kaum Muda.” Bilangan Research Centre.
  8. Junaidi. “Kemandirian Gereja Menuju Gereja Yang Sejahtera.” Prosiding STT Sumatera Utara 1, no. 1 (2021): 283–291.
  9. Lilo, Deflit Dujerslaim. “Misi Gereja: Menjangkau Yang Tidak Terjangkau Di Era Dan Pasca Pandemi COVID-19.” Phronesis: Jurnal Teologi dan Misi 3, no. 2 (2021): 204–216.
  10. Manubulu, Yusuf, and Rusli Manoarfa. “Jemaat Goncang Gegara Pendeta Saling Kritik.” Youtube Channel.
  11. Napel, Henk ten. Kamus Teologi Inggris-Indonesia. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1999.
  12. Nicolas, Djone Georges, and Tirza Manaroinsong. “Krisis Keteladanan Kepemimpinan Gereja: Fondasi Gembala Sebagai Pemimpin Gereja Berdasarkan 1 Petrus 5:2-4.” Syntax Idea 3, no. 2 (2021): 283.
  13. Parintak, Oktapianus, and Anton Saragih. “Tinjauan Biblika Terhadap Pandangan Gereja Tentang Esensi Kristus Yesus Sebagai Anak Allah Dan Juruselamat.” Xairete: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani 1, no. 1 (2021): 40–51.
  14. Purba, Eduward. “Paradigma Pentingnya Pengajaran Doktrin Sebagai Bagian Dari Total Quality Management Dan Adaptasi Gereja.” MAGNUM OPUS: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen 2, no. 1 (December 2020): 27–35.
  15. Ritonga, Nova. “Teologi Sebagai Landasan Bagi Gereja Dalam Mengembangkan Pendidikan Agama Kristen.” Jurnal Shanan 4, no. 1 (2020): 21–40. http://ejournal.uki.ac.id/index.php/shan/article/view/1766/1352.
  16. Subowo, Adhika Tri. “Membangun Spiritualitas Digital Bagi Generasi Z.” DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani 5, no. 2 (2021): 379–395.
  17. Sukamto, Amos. “Tren-Tren Kultur Hidup Bergereja Pada Era Digital-Pandemi Covid-19.” Jurnal Teologi Berita Hidup 4, no. 1 (2021): 1–18.
  18. Takaliuang, Morris Phillips. “Ancaman Ajaran Sesat Di Lingkungan Kekristenan: Suatu Pelajaran Bagi Gereja-Gereja Di Indonesia.” Missio Ecclesiae 9, no. 1 (April 2020): 132–156.
  19. Teng, Michael, and Carmia Margaret. “Sketsa Pelayanan Gereja Sebelum, Selama, Dan Sesudah Masa Pandemi COVID-19.” Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan 19, no. 2 (2020): 201–213.
  20. Tenny, Tenny, and Yonatan Alex Arifianto. “Aktualisasi Misi Dan Pemuridan Guru Pendidikan Agama Kristen Dalam Era Disrupsi.” Didache: Journal of Christian Education 2, no. 1 (2021): 41–57.
  21. Utomo, Bimo Setyo. “Ibadah Yang Benar Menurut Amos 5:4-6 Dan Relevansinya Bagi Tugas Dan Panggilan Gereja Di Masa Kini.” Magnum Opus: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen 2, no. 1 (2021): 36–46.
  22. Wibowo, CahyoTri. “Analisis Pengaruh Kecerdasan Emosional (Eq) Dan Kecerdasan Spiritual (Sq) Pada Kinerja Karyawan.” Jurnal Bisnis dan Manajemen 15, no. 1 (January 2017): 1.
  23. Yohanes, Heppy, and Yonatan Alex Arifianto. “Teologi New Apostolic Reformation Dan Pandemi Covid 19.” Jurnal Salvation 2, no. 1 (August 2021): 42–50.
  24. Zaluchu, Sonny. “Analisis Kisah Para Rasul 15 Tentang Konflik Paulus Dan Barnabas Serta Kaitannya Dengan Perpecahan Gereja.” Kurios 4, no. 2 (2018): 107–117. http://www.sttpb.ac.id/e-journal/index.php/kurios.